" jadikan menulis untuk menghibur diri dan menghilangkan kesedihan serta saling berbagi "

Sabtu, 03 November 2012

"Shalat Sunnah Fajar"


Shalat Sunnah Fajar
Terdapat Di antara shalat-shalat sunnah, ada shalat sunnah yang penting untuk tidak ditnggalkan ,yang memiliki keutamaan yang sangat berharga.Dalam satu riwayat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya. Sebuah amalan ringan, namun sarat pahala, yang tidak selayaknya ditinggalkan seorang hamba. Amalan tersebut adalah dua rakaat shalat sunnah sebelum subuh atau disebut juga shalat sunnah fajar.
Keutamaanya Dikisahkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah melakukan satu shalat sunnah pun yang lebih beliau jaga dalam melaksanakannya melebihi dua rakaat shalat sunnah subuh.”
(HR Bukhari 1093 dan Muslim 1191)
Aisyah Ra. Meriwayatkan “Tidak ada shalat sunnah rawatib yang lebih ketat dijaga oleh Rasulullah dari pada shalat dua rakaat sebelum subuh,”
(HR. Bukhari Muslim).
Keutamaan shalat sunnah subuh ini secara khusus juga disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”
(HR. Muslim725).
Melakukannya dengan Ringan “Dari Hafshah Ra, bahwasanya Rasulullah Saw. apabila muadzin telah mengumandangkan adzan Shubuh dan Shubuh telah tampak, beliau shalat dua rakaat ringan.”
(HR. Bukhari Muslim).
“Tentu saja shalat sunnah fajar dua rakaat yang ringan ini harus dengan menjaga kesempurnaannya tanpa tergesa-gesa” Di antara petunjuk dan contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam melakukan dua rakaat shalat sunnah subuh adalah dengan meringankannya dan tidak memanjangkan bacaannya, dengan syarat tidak melanggar perkara-perkara yang wajib dalam shalat.
" jadikan menulis untuk menghibur diri dan menghilangkan kesedihan serta saling berbagi "
»»  READMORE...

" TOMBO ATI "




Cara Menyucikan Hati

Hati itu bagaikan kaca mata. Kalau kita menggunakan kaca mata yang bening, apa yang kita lihat akan tampak apa adanya. Yang putih akan jelas putihnya, yang coklat muda akan jelas warna aslinya. Namun kalau kita menggunakan kaca mata hitam, apa yang kita lihat tidak akan sesuai aslinya. Yang putih akan kelihatan abu muda dan warna coklat muda akan menjadi coklat tua. Demikian juga hati, kalau hati jernih, kita akan melihat realita itu apa adanya, sementara kalau hati kita kotor atau hitam, kita akan melihat realita itu tidak seperti sebenarnya.
Oleh karena itu, mulia tidaknya seseorang tidak dilihat dari tampilan
lahiriahnya tapi dari performa batiniah atau hatinya.

"Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta-harta kamu tapi melihat hati dan perbuatanmu."
(H.R. Muslim).

Al Qurtubi berkata, "Ini sebuah hadits agung yang mengandung
pengertian tidak diperbolehkankannya bersikap terburu-buru dalam
menilai baik atau buruknya seseorang hanya karena melihat gambaran
lahiriah dari perbuatan taat atau perbuatan menyimpangnya.
Ada kemungkinan di balik pekerjaan saleh yang lahiriah itu, ternyata
di hatinya tersimpan sifat atau niat buruk yang menyebabkan
perbuatannya tidak sah dan dimurkai Allah swt. Sebaliknya, ada
kemungkinan pula seseorang yang terlihat teledor dalam perbuatannya
atau bahkan berbuat maksiat, ternyata di hatinya terdapat sifat
terpuji yang karenanya Allah swt. memaafkannya.

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan lahir itu hanya merupakan tanda-tanda
dhanniyyah (yang diperkirakan) bukan qath'iyyah (bukti-bukti yang
pasti). Oleh karena itu tidak diperkenankan berlebih-lebihan dalam
menyanjung seseorang yang kita saksikan tekun melaksanakan amal saleh,
sebagaimana tidak diperbolehkan pula menistakan seorang muslim yang
kita pergoki melakukan perbuatan buruk atau maksiat. Demikian Imam
Qurtubi menjelaskan dalam tafsirnya.
Rasulullah saw. bersabda dalam riwayat lain,
"Ali bin Abi Thalib r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Tiada satu hati pun kecuali memiliki awan seperti awan menutupi
bulan. Walaupun bulan bercahaya, tetapi karena hatinya ditutup oleh
awan, ia menjadi gelap. Ketika awannya menyingkir, ia pun kembali
bersinar."

(H.R.Bukhari dan Muslim)

Hadits ini memberikan ilustrasi yang sangat indah. Hati manusia itu
sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka tertutupi oleh awan
kemaksitan hingga sinarnya menjadi tidak tampak. Oleh sebab itu, kita
harus berusaha menghilangkan awan yang menutupi cahaya hati kita.
Bagaimana caranya?

1. Introspeksi diri
Introspeksi diri dalam bahasa arab disebut Muhasabatun Nafsi, artinya
mengidentifikasi apa saja penyakit hati kita. Semua orang akan tahu
apa sebenarnya penyakit qalbu (hati) yang dideritanya itu.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(Q.S.Al-Hasyr 59 : 18)

2. Perbaikan Diri
Perbaikan diri dalam bahasa populer disebut taubat. Ini merupakan
tindak lanjut dari introspeksi diri. Ketika melakukan introspeksi
diri, kita akan menemukan kekurangan atau kelemahan diri kita. Nah,
kekurangan-kekurangan tersebut harus kita perbaiki secara bertahap.
Alangkah rugi kalau kita hanya pandai mengidentifikasi kelemahan diri
tapi tidak memperbaikinya.
"Hai orang-orang yang beriman, Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkah kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,.."
(Q.S.At-Tahrim 66:8)

3. Tadabbur Al Qur'an
Tadabbur Al Qur'an artinya menelaah isi Al-Qur'an, lalu menghayati dan
mengamalkannya. Hati itu bagaikan tanaman yang harus dirawat dan
dipupuk. Nah, di antara pupuk hati adalah tadabbur Qur'an. Allah
menyebutkan orang-orang yang tidak mau mentadabburi Qur'an sebagai
orang yang tertutup hatinya. Artinya, kalau hati kita ingin terbuka
dan bersinar, maka tadabburi Qur'an.
"Mengapa mereka tidak tadabbur (memperhatikan) Al-Qur'an, ataukah hati mereka terkunci atau tertutup."
(Q.S.Muhammad 47 : 24)

4. Menjaga Kelangsungan Amal Saleh
Amal saleh adalah setiap ucapan atau perbuatan yang dicintai dan
diridoi Allah swt. Apabila kita ingin memiliki hati yang bening,
jagalah keberlangsungan amal saleh sekecil apapun amal tersebut.
Misalnya, kalau kita suka rawatib, lakukan terus sesibuk apapun, kalau
kita biasa pergi ke majelis ta'lim, kerjakan terus walau pekerjaan
kita menumpuk. Rasulullah saw bersabda,
"…Beramallah semaksimal yang kamu mampu, karena Allah tidak akan bosan sebelum kamu bosan, dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang kontinyu (terus-menerus) walaupun sedikit."
(H.R.Bukhari)

5. Mengisi Waktu dengan Zikir
Zikir artinya ingat atau mengingat. Dzikrullah artinya selalu
mengingat Allah. Ditinjau dari segi bentuknya, ada dua macam zikir.
Pertama, zikir Lisan, artinya ingat kepada Allah dengan melafadzkan
ucapan-ucapan zikir seperti Subhannallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar,
Laa Ilaaha illallah, dll. Kedua, Zikir Amali, artinya zikir (ingat)
kepada Allah dalam bentuk penerapan ajaran-ajaran Allah swt. dalam
kehidupan. Misalnya, jujur dalam bisnis, tekun saat bekerja, dll. Hati
akan bening kalau hidup selalu diisi dengan zikir lisan dan amali.
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama)
Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di
waktu pagi dan petang."

(Q.S.Al-Ahzab 33 : 41-42)

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari(nikmat)-Ku."

(Al-Baqarah 2 :152)

6. Bergaul dengan Orang-Orang Saleh
Lingkungan akan mempengaruhi perilaku seseorang. Karena itu,
kebeningan hati erat juga kaitannya dengan siapakah yang menjadi
sahabat-sahabat kita. Kalau kita bersahabat dengan orang yang jujur,
amanah, taat pada perintah Allah, tekun bekerja, semangat dalam
belajar, dll., diharapkan kita akan terkondisikan dalam atmosfir
(suasana) kebaikan. Sebaliknya, kalau kita bergaul dengan orang
pendendam, pembohong, pengkhianat, lalai akan ajaran-ajaran Allah,
dll., dikhawatirkan kita pun akan terseret arus kemaksiatan tersebut.
Kerena itu, Allah swt.. mengingatkan agar kita bergaul dengan
orang-orang saleh seperti dikemukakan dalam ayat berikut.
"Dan bersabarlah dirimu bersama orang-orang yang menyeru Tuhan mereka di waktu pagi dan petang, mereka mengharapkan keridoan-Nya, dan janganlah kamu palingkan kedua matamu dari mereka karena menghendaki perhiasan hidup dunia. Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya; dan adalah keadaan itu melewati batas."
(Q.S. Al-Kahfi 18 :28)

7. Berbagi Kasih dengan Fakir, Miskin, dan Yatim
Berbagi cinta dan ceria dengan saudara-saudara kita yang fakir,
miskin, dan yatim merupakan cara yang sangat efektif untuk meraih
kebeningan hati, sebab dengan bergaul bersama mereka kita akan
merasakan penderitaan orang lain. Rasulullah saw. bersabda,
"Abu Hurairah r.a. bercerita, bahwa seseorang melaporkan kepada
Rasulullah saw. tentang kegersangan hati yang dialaminya. Beliau saw.
menegaskan,
"Bila engkau mau melunakkan (menghidupkan) hatimu, beri
makanlah orang-orang miskin dan sayangi anak-anak yatim."

(H.R.Ahmad).

8. Mengingat Mati
Modal utama manusia adalah umur. Umur merupakan bahan bakar untuk
mengarungi kehidupan. Kebeningan hati berkaitan erat dengan kesadaran
bahwa suatu saat bahan bakar kehidupan kita akan manipis dan akhirnya
habis. Kesadaran ini akan menjadi pemacu untuk selalu membersihkan
hati dari awan kemaksiatan yang menghalangi cahaya hati.
Rasulullah saw:
menganjurkan agar sering berziarah supaya hati kita lembut dan
bening.
"Anas r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Dulu, aku pernah melarang kalian berziarah ke kuburan. Namun sekarang, berziarahlah, karena ia dapat melembutkan hati, mencucurkan air mata,dan mengingatkan akan hari akhirat."
(H.R.Hakim)

9. Menghadiri Majelis Ilmu
Hati itu bagaikan tanaman, ia harus dirawat dan dipupuk. Di antara
pupuk hati adalah ilmu. Karena itu, menghadiri majelis ilmu akan
menjadi media pensucian hati. Rasulullah saw. menyebutkan bahwa Allah
swt. akan menurunkan rahmat, ketenangan dan barakah pada orang-orang
yang mau menghadiri majelis ilmu dengan ikhlas.
"Tidak ada kaum yang duduk untuk mengingat Allah, kecuali malakikat
akan menghampirinya, meliputinya dengan rahmat dan diturunkan
ketenangan kepada mereka, dan Allah akan menyebutnya pada kumpulan(malaikat) yang ada di sisi-Nya."

(H.R. Muslim)

10. Berdo'a kepada Allah swt.
Allah swt. Maha Berkuasa untuk membolak balikan hati seseorang. Karena
itu sangat logis kalau kita diperintahkan untuk meminta kepada-Nya
dijauhkan dari hati yang busuk dan diberi hati yang hidup dan bening.
Menurut Ummu salamah r.a,. do'a yang sering dibaca Rasulullah saat
meminta kebeningan hati adalah:
Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinika
(Wahai yang membolak-balikkan qalbu, tetapkanlah hatiku
berpegang pada agama-Mu).


Perhatikan riwayat berikut,.
"Syahr bin Hausyab r.a. mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada
Ummu Salamah,
"Wahai ibu orang-orang yang beriman, do'a apa yang
selalu diucapkan Rasulullah saw. saat berada di sampingmu?"
Ia menjawab:
"Do'a yang banyak diucapkannya ialah, 'Ya Muqallibal quluub,
tsabbit qalbii 'alaa diinika (Wahai yang membolak-balikkan qalbu,
tetapkanlah qalbuku pada agama-Mu)."
" Ummu Salamah melanjutkan,
"Aku pernah bertanya juga, "Wahai Rasulullah, alangkah seringnya engkau
membaca do'a: "Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinika."
Beliau menjawab:
"Wahai Ummu Salamah, tidak ada seorang manusia pun
kecuali qalbunya berada antara dua jari Tuhan Yang Maha Rahman. Maka siapa saja yang Dia kehendaki, Dia luruskan, dan siapa yang Dia
kehendaki, Dia biarkan dalam kesesatan."

(H.R.Ahmad dan Tirmidzi.

Menurutnya hadits ini hasan)
Selain do'a di atas, Ibnu Abbas r.a. menceritakan bahwa ketika
menginap di rumah Rasulullah saw., ia pernah mendengar beliau
mengucapkan do'a berikut,

"Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di lidahku cahaya, di
pendengaranku cahaya, di penglihatanku cahaya. Jadikan di belakangku
cahaya, di hadapanku cahaya, dari atasku cahaya, dan dari bawahku
cahaya. Ya Allah berikan kepadaku cahaya."

(H.R.Muslim)

Kesimpulannya,
Hati merupakan panglima untuk seluruh anggota jasad
kita. Kalau hati bening, kelakuan kita pun akan beres. Tapi kalau hati
kita busuk, seluruh amaliah pun busuk.
Ada sepuluh cara agar kita memiliki hati yang suci, yaitu;
Introspeksi diri, perbaikan diri,tadabbur Qur'an, menjaga kelangsungan amal saleh, mengisi waktu dengan zikir, bergaul dengan orang-orang saleh, berbagi kasih dengan fakir miskin dan anak yatim, mengingat mati, menghadiri majelis ta'lim, dan berdo'a kepada Allah swt. Mudah-mudahan Allah swt. selalu member kepada kita hati yang bening.
Amiin . Wallahu A'lam

--------------
sumber:
http://www.percikan-iman.com/modules.php?name=Daartikel&op=detail_aartikel&id=21
oleh: Aam Amiruddin
" jadikan menulis untuk menghibur diri dan menghilangkan kesedihan serta saling berbagi "
»»  READMORE...

Sabtu, 27 Oktober 2012

“ Semarakkan sepertiga malam “

Bulan ramadhan telah berlalu,apakah besok tahun depan kita masih bisa mempersilahkan datang menemui kita kembali atau kita sudah berpamitan dulu menghadap yang maha kuasa,kita tiada kuasa untuk mengetahuinya,hanya sang KHALIQ yang maha tahu segalanya…...
Apakah RAMADHAN kita biarkan berlalu tanpa meninggalkan setitik kesan dihati kita,dan bilang Good bye begitu saja.???? Jangan !!! kita hidupkkan hingar bingar sepertiga malam terakhir kita,seperti bulan puasa kemarin,kita dirikan QIYAMUL LAIL. ….....

"seandainya kita mengetahui manfaat dan kautamaan QIYAMUL LAIL,niscaya kita akan berlomba-lomba untuk mengerjakannya"
INSYA ALLOH 

Seperti dalam firman Alloh:

waminallayli fatahajjad bihi naafilatan laka 'asaa an yab'atsaka rabbuka maqaaman mahmuudaa

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
(QS.AL ISRA:79)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

“Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam).
(Muttafaqun ‘alaih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan:
“Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih).”
(Muttafaqun ‘alaih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.”
(HR Muslim No. 757).

“Rabb kalian turun setiap malam ke langit dunia tatkala lewat tengah malam, lalu Ia berfirman: “Adakah orang yang berdoa agar Aku mengabulkan doanya?”
(HR Bukhari 3/25-26).

Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
“Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya, siapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya, dan siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” Hal ini terus terjadi sampai terbitnya fajar.
(Tafsir Ibnu Katsir 3/54)

"Apakah kita akan melewatkan kesempatan yang masih tersisa ini,dan tidak ingin berdua-duan dengan yang kita kasihi dan yang mengasihi kita,dimana saat itu ALLOH mendengarkan semua doa dan semua keluh kesah kita????"
Nah rekan pembaca yang budiman setelah mengetahui keutamaan QIYAUMUL LAIL……semoga bermanfaat dan dapat menjadi catatan dalam hati kita untuk tetap dapat menegakan sepertiga malam terakhir kita....
" salam dari seseorang yang sedang berusaha untuk bisa..."

Wallahu a’lam bish-shawabi

" jadikan menulis untuk menghibur diri dan menghilangkan kesedihan serta saling berbagi "
»»  READMORE...

Jumat, 26 Oktober 2012

" MARI BERHEMAT dan JANGAN BOROS"

ALLOH SWT berfiman: "waaati dzaa lqurbaa haqqahu walmiskiina wabna ssabiili walaa tubadzdzir tabdziiraa" Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.(QS.AL ISRA:26) "inna lmubadzdziriina kaanuu ikhwaana sysyayaathiini wakaana sysyaythaanu lirabbihi kafuuraa " Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.(QS.AL ISRA:27) nah,kalo boros berarti temannya syaitan ”Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu.” (HR. Al Bazzaar)
»»  READMORE...

" ayo hemat dan jangan boros "

Alloh swt berfiman: " waaati dzaa lqurbaa haqqahu walmiskiina wabna ssabiili walaa tubadzdzir tabdziiraa " " Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros."(QS.AL ISRA:26) "inna lmubadzdziriina kaanuu ikhwaana sysyayaathiini wakaana sysyaythaanu lirabbihi kafuuraa " " Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."(QS.AL ISRA:27)
»»  READMORE...

Kamis, 25 Oktober 2012

" kenangan indah "

kenangan kebersamaan dengan si bungsu yang telah mendahului kami menghadap sang KHALIQ," MUHAMMAD FIKRI FATUROHMAN " 24 JULI 2006 - 21 MARET 2012.Dirimu tetap dalam dan bersama kami walau berbeda dalam dimensi ruang dan waktu,semoga dirimu tersenyum bahagia di sisi sang KHALIQ,dan kita dapat bertemu kembali di YAUMIL AKHIR....Aamiiin..
»»  READMORE...

" Keutamaan Mempunyai Anak Perempuan "


Tahukah Anda Keutamaan Mempunyai Anak Perempuan ?
Banyak sekali hadist yang meriwayatkan keutamaan mempunyai anak perempuan, diantaranya sbb:
1. Hadist Abu Said al-Khudri r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Barangsiapa diantara kalian mempunyai tiga orang anak perempuan atau tiga orang saudari perempuan kemudian berbuat baik kepada mereka, niscaya akan masuk sorga”
(H.R. Tirmidzi)
2. Dari Uqbah bin Amir r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa diantara kalian mempunyai tiga orang anak perempuan lalu ia sabar merawatnya, memberi makan, memberi minum dan pakaian dari jerih payahnya, maka mereka akan menjadi pelindung dari api di hari kiamat” (H.R. Abnu Majah).
3. Dari Abu Harairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda: “”Barangsiapa diantara kalian mempunyai tiga orang anak perempuan lalu ia sabar merawatnya dalam keadaan susah dan senang, maka Allah akan memasukkan dia sorga berkat kasih sayang orang itu kepada ketiganya”, Lalu seseorang bertanya: “Bagaimana dengan dua wahai Rasulullah?”, Beliau menjawab, “Demikian juga dengan dua”, Lalu orang itu bertanya lagi: “Bagaimana dengan satu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Demikian juga dengan satu” (H.R. Ahmad)
4. Dari Anas bin Malik r.a., “Barangsiapa diantara kalian merawat dan mendidik mempunyai dua atau tiga anak perempuan saudari perempuan hingga mereka meninggal dunia atau dia meninggal dunia, maka aku dan dia (orang tersebut) seperti dua jari ini”, Beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah” (H.R. Ahmad)
5. Hadist Abu Said al-Khudri r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda “Barangsiapa diantara kalian merawat dan mendidik dua atau tiga orang anak perempuan lalu menikahkannya dan berbuat baik kepada mereka, niscaya akan masuk sorga” (H.R. ABu Dawud)
" jadikan menulis untuk menghibur diri dan menghilangkan kesedihan serta saling berbagi "
»»  READMORE...

" Membaca Tasbih Subhanallah Wabihamdihi "


Keutamaan Membaca Tasbih Subhanallah Wabihamdihi

Ketahuilah bahwa seluruh makhluk selalu bertasbih kepada Allah. Karena tasbih itulah, maka setiap makhluk diberikan kelebihan dan keistimewaan oleh Allah. Yang banyak bertasbih, tentu kemuliaannya lebih tinggi dibandingkan dengan yang sedikit bertasbih. Kalimat itu sangat ringan bila diucapkan, tetapi berat dalam timbangan. Kalimat tasbih itu sangat mudah kita ucapkan, tetapi mempunyai dampak yang luar biasa dalam hidup kita. Sungguh dahsyat kalimat tasbih, subhanallah, karena kalimat tersebut dapat menghilangkan ketakutan, dan dapat menghapus dosa-dosa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : bersabda :
“Barangsiapa yang malam-malamnya digelisahkan oleh pikiran, pelit untuk berinfak dan takut diserang musuh, maka banyak-banyaklah membaca Subhanallah Wabihamdihi, karena kalimat itu lebih dicintai daripada menginfakkan segunung emas dan perak di jalan Allah.”
(HR.Thabrani)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
 “Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai oleh (Allah) Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat
subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Azhim
(Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” 
(HR Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072);
“Barangsiapa yang mengucapkan Subhanallah Wabihamdihi sebanyak 100 kali dalam sehari, maka kesalahannya dihapuskan walau sebanyak buih di lautan.”
(Bukhari dan Muslim)
Percayalah kepada Allah. Bacalah tasbih setiap kita selesai shalat. Dahului tasbih sebelum kita berdoa. Awali dengan banyak membaca tasbih ketika memulai suatu pekerjaan. Insya Allah anda tidak akan pernah kembali dengan tangan kosong setelah membaca tasbih. Allah pasti akan mengiringkan kebaikan bersama anda. Subhanallah. Ucapkanlah saat anda melihat sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan.

 ----oo0oo----

Wallahu a’lam bish-shawabi

* diambil dari berbagai sumber *

" jadikan menulis untuk menghibur diri dan menghilangkan kesedihan serta saling berbagi "
»»  READMORE...