" jadikan menulis untuk menghibur diri dan menghilangkan kesedihan serta saling berbagi "

Rabu, 31 Juli 2013

*** AMALAN PENOLAK MUSIBAH ***



*** AMALAN PENOLAK MUSIBAH  ***

BERDOA

Hadits dari Imam at-Tirmidzi dan al-Hakim, diriwayatkan dari Abdullah ibn
Umar, bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdoa, maka pintu-pintu rahmat akan
dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya doa bermanfaat bagi sesuatu yang terjadi dan masih belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa, maka berpeganglah, wahai hamba allah,pada doa".
Sepantasnyalah bagi seorang mukmin untuk berdoa, karena ia akan mendatangkan kebaikan dan dapat menolak keburukan dan bencana. Dalam konteks ini ada banyak hadits yang menunujkan urgensi, efek dan pengaruh yang besar dari doa, dengan izin Allah. Disebutkan dalam sebuah hadits, sabda Rasulullah saw:

"Persiapkanlah doa untuk menghadapi bencana."
(HR. ath-Thabrani).

Sesungguhnya doa adalah alat untuk menolak bencana dan mendatangkan rahmat,sebagaimana perisai adalah untuk menangkis senjata, dan air sebagai sebab untuk tumbuh dan keluarnya biji-bijian dari tanah. Sebagaimana perisai akan menolak senjata, maka keduanya saling membela diri, maka begitulah doa dan bencana. Dan bukan  termasuk menyadari takdir orang yang kemudian tidak membawa senjata.

SEDEKAH
Sedekah dapat menolak bencana. Karena ada hadist Rasulullah saw yang
diriwayatkan dari Ali, bahwa Rasulullah saw bersabda :

"Sedekah dapat merubah takdir yang mubram ( yang pasti )".

(HR. Bukhari,Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad)
Asal hadits tersebut diatas adalah:
"Silahturahmi dapat memperpanjang umur,dan sedekah dapat merubah takdir yang mubram"

TASBIH
Bacaan tasbih dapat mencegah terjadinya bencana, karena ada hadits yang diriwayatkan Ibn Ka'ab, dari Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda :

"Subhanallah dapat mencegah turunnya azab".

Hal ini juga ditunjukan oleh firman Allah SWT, tentang Nabi Yunus as :

falawlaa annahu kaana mina lmusabbihiin 
lalabitsa fii bathnihi ilaa yawmi yub'atsuun

"Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan,"
(QS. ash-Shaffat : 143 - 144).

 “Seandainya ia tidak termasuk orang-orang yang mengingat Allah, dan termasuk orang-orang yang menyucikan-Nya, meninggikan-Nya dan memohon ampun kepada-Nya, niscaya perut ikan tersebut akan menjadi kuburannya. Akan tetapi dengan bacaan tasbih, dzikir dan permohonan ampunnya telah membebaskannya dari kesedihan. Tasbihnya sebagaimana yang diceritakan sendiri oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
( Tafsir dari QS. ash-Shaffat : 143 - 144 )

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah,lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya),maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap:

laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu mina zhzhaalimiin

 "Bahwa tidak Tuhan ( yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim,"
(QS. al-Anbiya': 87).

Kemudian bahwa Allah setelah itu berfirman :

fastajabnaa lahu wanajjaynaahu mina lghammi wakadzaalika nunjii lmu/miniin

"Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan.Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman."
 (QS. al-Anbiya' :88)

Dalam riwayat lain dari Sa'd ibn Abi Waqqash, Rasulullah saw bersabda :
" Maukah kalian kuberitahu suatu doa, yang jika kalian memanfaatkan itu ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Allah akan menghilangkan kesedihan itu ?
. Para sahabat menjawab: " Ya, wahai Rasulullah."
 Rasul bersabda: "Yaitu, doa Dzun Nun :

 La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh zhalimin

( tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau,sesungguhnya aku termasuk di antara orang-orang yang zhalim)."
(HR. Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan al Hakim)


SHALAWAT UNTUK RASULULLAH SAW

Sebagian orang saleh berkata : Sesungguhnya diantara sebab terbesar yang dapat menolak takdir dan melenyapkan keruwetan hidup adalah banyak membaca shalawat untuk Rasulullah saw. Karena sesungguhnya banyak membaca shalawat beliau termasuk perantara yang berguna untuk keamanan dari segala ketakutan dan mendapat penghargaan dari Allah dengan ketinggian derajat di Surga. Adapun dalil yang menguatkan argumentasi ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay ibn Ka'b, bahwa seorang laki-laki telah mendedikasikan semua pahala shalawatnya untuk Rasulullah saw, maka Beliau berkata kepada orang tersebut :

"Jika begitu, lenyaplah kesedihanmu, dan dosamu akan diampuni."
 (HR. Imam Ahmad, ath-Thabrani)

Shalawat atas Nabi saw, adalah wajib menurut kesepakatan ulama (Ijma'),
karena adanya firman Allah SWT :

innallaaha wamalaa-ikatahu yushalluuna 'alaa nnabiyyi yaa ayyuhaalladziina aamanuu shalluu 'alayhi wasallimuu tasliimaa

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,"
 (QS. al-Ahzab : 56)

Shalawat dari Allah SWT adalah rahmat, Shalawat dari Malaikat adalah
permohonan ampun. Sedangkan Shalawat dari orang mukmin adalah doa.
Rasulullah saw bersabda :

"Setiap doa terhijab di bawah langit. Ketika Shalawat telah datang
mengantarnya, maka doa itu akan naik."

Dilain pihak, Rasulullah saw bersabda :

"Barangsiapa membaca shalawat untukku satu kali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali."

TAQWA

Sesungguhnya taqwa adalah penyebab terkuat untuk mendatangkan kebaikan dan menolak bencana dengan tanpa disangka-sangka. Allah SWT berfirman :

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,"
(QS. ath-Thalaq : 2-3).

Tafsir jalan keluar : Yaitu dari kesulitan dan kesedihan dunia dan akhirat
Tafsir rizki dari arah yang tiada disangka-sangka : Yaitu memberi rizki dari
arah yang tidak pernah terlintas dalam benaknya.
Taqwa adalah melaksanakan ketaatan-ketaatan dan menjauhi maksiat. Siapa yang melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan, makaitulah hal terbesar yang dapat membukakan pintu kebahagian di dunia dan akhirat.

MEMPERBANYAK ISTIGFAR

Allah SWT berfirman :

faqultu istaghfiruu rabbakum innahu kaana ghaffaaraa
yursili ssamaa-a 'alaykum midraaraan
wayumdidkum bi-amwaalin wabaniina wayaj'al lakum jannaatin wayaj'al lakum anhaaraa

"Maka aku katakan kepada mereka : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai,"
 (QS. Nuh : 10-12).

Diriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa, Rasulullah saw bersabda :

"Barangsiapa menetapi istighfar, maka Dia akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, kebebasan dari setiap kesedihan, dan Dia akan memberinya rizki dari arah yang tidak diperhitungkannya,"
(HR. Abu Daud, Ibn Majah dan Imam Ahmad).
Diceritakan bahwa seseorang telah mengadukan tentang paceklik dan kekeringan kepada Hasan al-Bashri, maka beliau menasehati:
"Mohonlah ampun(beristigfarlah) kepada Allah."
Orang lain mengadukan tentang kemiskinannya kepada beliau, beliau
menasehati: "Mohonlah ampun (beristigfarlah) kepada Allah."
Satunya lagi datang mengadukan tentang masalah kebunnya yang ditimpa
kekeringan. Beliau menasehati: "Mohonlah ampun (beristigfarlah) kepada
Allah."
Yang lain lagi datang kepda beliau mengadukan masalah kemandulannya. Beliau tetap menasehati: "Mohonlah ampun (beristigfarlah) kepada Allah."
Kemudian beliau membacakan ayat tersebut (QS. Nuh : 10-12), kepada mereka.

* sumber info *
Disadur dari buku : Prilaku yang dapat memperpanjang umur dan merubah
takdir, oleh Ahmad Baghlabah, hal 109 - 118.

Wallahu a’lam bish-shawabi

" jadikan menulis untuk menghibur diri dan menghilangkan kesedihan serta saling berbagi "


Tidak ada komentar:

Posting Komentar